Minggu, 11 Oktober 2015

Kisah Kartanadi


 


Kartanadi

KARTANADI, BAMBANG, adalahputra sulung Begawan Jumanten di Pertapaan Giriretna. Ia mempunyai seorang adik perempuan yang cantik, bernama Dewi Srinadi. Suatu ketika, Pertapaan Giriretna diserbu seorang raksasa dari Kerajaan Alengka, bernama Yaksamuka. Raksasa itu mendapat tugas dari rajanya untuk  mengumpulkan  seribu penggal kepala pertapa. Begawan Jumanten, hendak dibunuhnya. Namun, dihalang-halangi oleh Bambang Kartanadi. Yaksamuka tidak sanggup melawan Bambang Kartanadi. Tubuhnya dibanting lalu dilemparkan jauh-jauh.  Jatuh di Pertapaan Ringinputih.
Di Ringinputih Arjunawijaya, putra mahkota Kerajaan Maespati sedang bertapa. Yaksamuka minta tolong dan bersedia mengabdi jika Arjunawijaya dapat menyelamatkan jiwanya dari amukan Bambang Kartanadi. Baru saja Yasamuka hendak bangkit Bambang Kartanadi telah menyusul ke tempat itu dan langsung menyerang lagi. Namun, serangannya itu dihalangi Arjunawijaya. Terjadilah perang tanding antara Bambang Kartanadi dengan Arjunawijaya. Bambang Kartanadi kalah dan menyatakan bersedia mengabdi pada Arjunawijaya. Sesudah keduanya menyatakan mengabdi pada Arjunawijaya, putra mahkota Maespati itu menyatakan kehendaknya ingin mencari putri cantik yang pantas menjadi istrinya.Yaksamuka langsung mengatakan bahwa  di Kerajaan Tunjungpura ada seorang putri cantik bernama Dewi Citralangeni, yang pantas menjadi istri Arjunawijaya. Sementara itu Bambang Kartanadi mengusulkan  Dewi Srinadi, adiknya, untuk dipersunting.
Dengan kesaktian yang dimilikinya Yaksamuka akan membawa Arjunawijaya ke Tunjungpura. Bambang Kartanadi tidak mau kalah. Dengan kesaktiannya pula ia bisa lebih dulu sampai di negeri itu. Suatu saat ketika ada kesempatan Bambang Kartanadi yang masih dendam pada calon pembunuh ayahnya itu, memotong daun telinga Yaksamuka dan menyuruhnya pulang ke Alengka.
Dengan mengutamakan rasa keadilan,  Arjunawijaya akhirnya memperistri kedua putri  yang ditawarkan itu, Dewi Citralangeni dan juga Dewi Srinadi. Bambang Kartanadi diangkat sebagai patih Prabu Arjuna Sasra/Arjuna Wijaya menggantikan Patih Suwanda yang gugur di tangan Prabu Dasamuka. Sebagai patih Maespati, Bambang Kartanadi mendapat nama baru, yakni Patih Surata.  Baca Arjunawijaya.
sekarbudayanusantara.co.id/new/?p=605

Tidak ada komentar:

Posting Komentar